Minggu, 01 April 2012

TATA EJAAN DAN PILIHAN KATA
nama : Rio S Wibowo
nim   : 10390100024
EJAAN dan MENGEJA
Ejaan ≠ Mengeja
Ejaan :
Seperangkat aturan/kaidah pelambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa
Ejaan = rambu-rambu yang harus dipatuhi

Mengeja :
kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata. Mengeja = pelafalan sesuai rambu yang Ditentukan

Ruang Lingkup EYD
1. Pemakaian huruf
2. Penulisan huruf
3. Penulisan kata
4. Penulisan unsur serapan
5. Pemakaian tanda baca (pungtuasi)

Pemakaian Huruf
Membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa :
·         Abjad (a,b, c,… z -- A, B, C, … Z)
·         Vokal (a, i, u, e, o -- A, I, U,E, O) Diftong (gabungan dua vokal)  ai, au, oi
menciptakan bunyi yang berbeda dengan lafal aslinya.
Contoh:
saudara, bantai (bantay), kacau (kacaw), amboi (amboy) �� diftong
mulai, namai, semua  bukan diftong (diucapkan ai)

Konsonan (b, c, d, … -- B, C, D,…)
Diagraf (gabungan konsonan)  kh, ng, ny, sy
Contoh: khusus, ngilu, anyam, syair

·         Pemenggalan
a.      Pemenggalan kata dasar
a.      Jika di tengah kata ada dua huruf vokal berurutan
contoh: di-a, do-a, ta-at
b.      Jika di tengah kata ada huruf konsonan
contoh: ta-bu, ka-wan, ca-tur
c.       Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan berurutan
contoh: ap-ril, swas-ta, han-dal
d.      Jika di tengah kata ada tiga atau lebih huruf konsonan
contoh: ab-sor-bsi, kon-klu-si, in-struk-si

b.      Pemenggalan imbuhan
awalan dan akhiran, yang ditulis serangkai dengan kata dasarnya, dapat dipenggal:
contoh: ba-ca-lah, me-la-ri-kan, pra-sa-ra-na

c.       Pemenggalan kata gabungan
kata yang terdiri lebih dari satu unsur, dapat dipenggal:
contoh: bio-data atau bio-da-ta, intro-speksi atau in-tro-spek-si

d.      Pemenggalan khusus
kata yang mengandung sisipan (-el, -er, -em, -in), dapat dipenggal:







·         Nama diri
Penulisan nama diri harus mengikuti EYD, kecuali ada pertimbangan khusus. Untuk penulisan kata biasa bukan nama diri, untuk unsur kumia x ditulis seperti apa adanya, selain itu x diganti ks.
contoh:
a.      Unsur kimia, ditulis apa adanya
xenon (unsur kimia), Sinar x (istilah ilmu pengetahuan) x1, x2, x- (istilah dalam matematika), satuan volt, watt
b.      Kata-kata biasa bukan nama diri
export ditulis ekspor,                         extra ditulis ekstra,
complex ditulis kompleks,                  taxi ditulis taksi



Penulisan Huruf
·         Huruf Kapital
1.       Dipakai untuk huruf pertama awal kalimat
2.       Dipakai untuk huruf pertama petikan langsung
3.       Dipakai untuk huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan Tuhan (Yang Mahakuasa, Quran, Weda, hamba-Mu,..)
4.       Dipakai untuk huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama (Raden …, Haji …, Nabi…, dll.)
5.       Dipakai untuk huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang/pengganti nama orang/instansi/nama tempat (Presiden Yudoyono, Menteri Pertanian, Gubernur Bali)
Huruf Miring
1.      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar yang dikutip dalam karangan.( majalah Prisma, tabloid Nova)
2.      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan.(dia muka menipu tapi ditipu)
3.      Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk kata nama ilmiah atau ungkapan asing (nama ilmiah padi adalah oriza sativa)

Penulisan Kata
1.       Kata Dasar Ditulis sebagai satu kesatuan Misal:
Buku itu sudah saya baca
Kalimat di atas dibentuk dari 5 kata dasar
2.       Kata Turunan
a.       Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya Misal: ketetapan, sentuhan, mempertanyakan
b.      Kata dasar berupa gabungan kata, awalan/akhiran ditulis serangkai dengan kata dasar Misal: diberi tahu, bertanda tangan, beri tahukan, memberitahukan, ditandatangani, melipatgandakan
3.       Bentuk Ulang
ditulis secara lengkap dengan mengunakan tanda hubung Misal: anak-anak, berjalan-jalan, porak-poranda
4.       Gabungan Kata
a.      Gabungan kata (kata majemuk), unsurunsurnya ditulis terpisah.
b.      Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah pengertian, ditulis dengan tanda hubung.
c.       Gabungan kata yang hubungannya sangat padu, ditulis serangkai (tidak dirasakan sbg dua kata)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

selamat datang di ..::RL BLOG::.. dan selamat belajar