Minggu, 01 April 2012

nama : Rio S Wibowo
nim  : 10390100024

KALIMAT EFEKTIF 1
(kesepadanan, keparalelan, ketegasan)

DEFINISI dan CIRI KALIMAT EFEKTIF
·         Kalimat efektif ialah kalimat yang benar, jelas, dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat.
·         Ciri-ciri kalimat efektif:
1.      kesepadanan/kepadanan struktur (kesatuan/koherensi),
2.      keparalelan/kesejajaran bentuk,
3.      ketegasan/penekanan kata,
4.      kehematan kata,
5.      kepaduan gagasan,
6.      kelogisan bahasa,
7.      Kevariasian

KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA
·         Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
·         Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
·         Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok.
·         Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.
CIRI KESEPADANAN
a.      Mempunyai struktur jelas.
b.      Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek.
c.       Tidak terdapat subjek ganda.
d.      Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK
·         Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.
·         Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina.
·         Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.

KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA
·         Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan.
·         Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1.      Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2.      Melakukan pengulangan (repetisi)
3.      Melakukan pengontrasan kata kunci
4.      Menggunakan partikel penegas

Penekanan Kata
1.      Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.
·         Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.
·         Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
2.      Repetisi
·         Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi
·         Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik, dimensi sosial, dan dimensi budaya
3.      Pengontrasan kata kunci
·         Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
·         Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
4.      Partikel Penegas
·         Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
·         Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah


KEHEMATAN KATA
a.      Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.􀃆kata menjadi padat berisi
b.      Dapatdilakukan dengan cara:
·         Menghilangkan pengulangan subyek
·         Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata
·          Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
·         Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak

KESATUAN GAGASAN
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.

KELOGISAN
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
·         Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
·         Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
·         Jalur ini terhambat oleh iring-iringan jenazah.

Variasi Kalimat

·         Variasi kalimat disebut juga Parafrasa.
·         Penulis harus berusaha menghindarkan pembaca dari keletihan dan kebosanan.


Dapat dilakukan dengan cara-cara:
1.      Kalimat aktif Kalimat pasif
Pengubahan dengan cara:
·         Obyek kalimat aktif menjadi subyek pada kalimat pasif dan subyek pada kalimat aktif menjadi pelengkap pada kalimat pasif. Predikat diisi oleh verba berawalan (me N-)
·         Pelengkap pada kalimat pasif menjadi subyek pada kalimat aktif, dan subyek menjadi Obyek. Predikat diisi oleh verba berawalan (di-)
Contoh :
Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum
S                      P                      O         Pel

Atasannya diambilkan air minum oleh sekretaris itu
S                      P          O                     Pel
2.      Stilistika
·         Stilistika yaitu Predikat dan Obyek pada kalimat aktif menjadi Subyek pada kalimat pasif.
 Contoh :
Rudi membahas hasil penelitian tersebut pada seminar itu
S        P                                  O                                 K

Pembahasan hasil penelitian itu disajikan Rudi pada seminar itu
S                                P                                 O                     K
3.      Elips atau Pelesapan
Pelesapan dilakukan pada bagian tertentu dalam suatu kalimat atau bagian itu diganti dengan bentuk yang lebih pendek tanpa mengubah makna kalimat
Contoh :
·         Kamu uruslah lahan itu dengan baik!
Uruslah lahan itu dengan baik
·         Pengamatan terhadap teroris dilakukan selama dua bulan
Kegiatan itu dilakukan selama dua bulan
4.      Penggabungan
Ide yang berkaitan erat dapat dinyatakan dalam kalimat majemuk.
Contoh:
·         Penyeleksian data dilakukan pada bulan pertama.
·         Pengolahan data dilakukan pada bulan berikutnya.
·         Penyeleksian dan pengolahan data dilakukan berturutturut pada bulan pertama
dan berikutnya.









5.      Permutasian
·         Bagaimana dengan kalimat tunggal aktif?
·         Unsur Obyek tidak boleh dipisahkan dari unsur Predikat, sehingga P dan O dianggap satu faktorial.
Contoh:
Nelayan itu menjala ikan di sungai
S               P          O         K
Variasinya menjadi :
1.      Nelayan itu di sungai menjala ikan.
2.      Menjala ikan nelayan itu di sungai.
3.      Menjala ikan di sungai nelayan itu.
4.      Di sungai nelayan itu menjala ikan.
5.      Di sungai, menjala ikan nelayan itu.
6.      Sinonim
Sinonim yaitu mengganti kata atau istilah tertentu dengan kata atau istilah lain yang mempunyai makna sama.
Contoh:
·         Hasil penelitian itu belum dapat dirasakan faedahnya oleh masyarakat.
Hasil penelitian itu belum dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
7.      Ekuatif
Variasi Ekuatif dilakukan dengan cara mengubah status Predikat dan Obyek menjadi Subyek dengan menambah kata adalah.
Contoh :
·         Kondisi perekonomian sekarang menyebabkan banyak karyawan yang di-PHK.
Penyebab banyaknya karyawan yang di-PHK adalah kondisi perekonomian sekarang
8.      Meletakkan kata modal
Kata modal untuk menyatakan kepastian: pasti, pernah, tentu, dst
Contoh:
·         Pernah ia mengatakan pada saya tentang hal itu.
·         Pasti Adi mau menolong Ibu tua itu.
Kata modal untuk menyatakan keragu-raguan: barangkali, kira-kira, tampaknya, rasanya, mungkin, dst
Contoh:
·         Sebenarnya Adi bukan anak yang bodoh.
·         Tampaknya hujan akan segera turun.
9.      Menggunakan Frasa
·         Menurut para ahli bedah, sulit untuk menentukan diagnosa jika keluhan hanya berupa sakit perut.
·         Anak-anak yang kurang mendapat perhatian cenderung melakukan perbuatan yang tidak diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

selamat datang di ..::RL BLOG::.. dan selamat belajar